Saham Tesla Ambruk, Elon Musk Jadi Biang Keroknya Sendiri

Kontroversi politik Elon Musk guncang citra Tesla dan tekan harga saham hingga jatuh lebih dari 50%.

Akhir tahun 2024 menjadi masa kelam bagi Tesla Inc. (TSLA). Harga sahamnya anjlok hampir 56%, dari sekitar USD 487 menjadi hanya USD 214 per lembar. Ironisnya, kejatuhan ini bukan disebabkan oleh krisis ekonomi global atau kegagalan teknologi, melainkan oleh salah satu CEO-nya sendiri yaitu Elon Musk.

Dalam beberapa bulan terakhir, Elon Musk aktif menyuarakan pandangan politik kontroversial di media sosial, termasuk dukungan terhadap isu-isu yang memicu perdebatan di Amerika Serikat dan Eropa. Sikapnya yang dinilai tidak netral secara politik menimbulkan reaksi negatif dari pelanggan dan investor, terutama di pasar Eropa yang sensitif terhadap isu sosial dan lingkungan.

Akibatnya, citra Tesla sebagai merek progresif dan ramah lingkungan berubah menjadi simbol kontroversi, hal ini memengaruhi kepercayaan konsumen dan pelaku pasar. Tekanan semakin berat ketika penjualan Tesla di China dan Eropa turun hingga 45% year-on-year pada Januari 2025. Sementara itu, pesaing seperti BYD dan NIO terus memperluas pangsa pasar dengan strategi harga agresif dan inovasi cepat.

Di tengah kompetisi ketat tersebut, strategi promosi Tesla justru pasif hanya mengandalkan reputasi merek dan persona Elon Musk tanpa dukungan komunikasi nilai yang kuat. Pasar merespons cepat, investor melakukan aksi jual besar-besaran, analis memangkas target harga, dan media global ramai menyoroti “Efek Musk” terhadap volatilitas saham Tesla.

Selama ini, Tesla dikenal dengan strategi pemasaran yang tidak konvensional yaitu tanpa iklan besar-besaran, tanpa duta merek, dan tanpa promosi berbayar. Citra perusahaan sepenuhnya dibangun di atas karisma Elon Musk sebagai simbol inovasi. Strategi ini efektif selama reputasi Elon Musk positif, namun berubah menjadi bumerang ketika sang CEO menjadi sumber kontroversi. Ketika reputasi pribadi goyah, Tesla kehilangan jangkar komunikasi merek yang bisa menenangkan pasar.

Namun pada pertengahan 2025, Tesla mulai menunjukkan pemulihan signifikan. Sahamnya kembali naik 119%, mencapai sekitar USD 470 per lembar, setelah manajemen meluncurkan strategi pemasaran baru yang berfokus pada AI integration, otomasi, dan rebranding Tesla sebagai perusahaan teknologi masa depan, bukan sekadar produsen mobil listrik. Langkah ini diikuti oleh perubahan gaya komunikasi yang lebih profesional, terukur, dan berorientasi pada citra kolektif perusahaan ketimbang figur Elon Musk semata.

Kejatuhan saham Tesla bukan sekadar persoalan harga, melainkan cerminan rapuhnya brand equity yang terlalu bergantung pada satu individu. Dalam konteks manajemen pemasaran, reputasi CEO dapat menjadi aset sekaligus risiko. Ketika tidak dikelola dengan strategi komunikasi yang matang, persona pemimpin dapat berubah menjadi liabilitas yang merusak persepsi publik dan nilai pasar perusahaan.

Untuk memulihkan kepercayaannya kembali, Tesla perlu :

  1. Memisahkan identitas merek perusahaan dari figur pribadi Elon Musk.
  2. Memperkuat strategi pemasaran berbasis nilai dan keunggulan produk.
  3. Membangun komunikasi merek yang konsisten dan profesional, sejalan dengan visi keberlanjutan global dan prinsip ramah lingkungan.

Dalam era pasar modern yang sangat sensitif terhadap reputasi, komunikasi strategis bukan lagi pelengkap melainkan inti dari keberhasilan bisnis. Tesla baru saja membayar mahal untuk memahami itu semua.


Sumber :

Reuters. (2025, June 6). Global markets update: Tesla shares drop amid political

controversy surrounding Elon Musk.

Business Insider. (2025, May 12). Tesla stock plunges as CEO Elon Musk’s political

remarks spark investor backlash.

Nasdaq. (2025, April 30). TSLA Historical Data & Performance 2024–2025.

CNBC. (2025, March 21). Tesla faces pressure in China and Europe as EV rivals BYD

and NIO expand aggressively.

Financial Magnates. (2025, February 18). Investor sentiment and Tesla’s stock

volatility in 2025.

Bloomberg. (2025, July 10). Tesla’s rebound: How rebranding and AI innovation

restored investor confidence.

Tesla Inc. (2025). Annual Financial Report 2024–2025. Palo Alto: Tesla Investor

Relations.

Comments

Arah Kisah Kita